
Tulisan ini adalah sebuah kisah yang terjadi dan dialami oleh teman dari penulis yang dalam tulisan ini penulis sebut sebagai PUTRI. Dalam tuangan tulisan ini penulis sengaja tidak mencantumkan nama asli dari Putri demi menjaga privasi Putri sendiri.. Boleh kiranya pembaca sekalian nanti mengira-ira sendiri siapa gerangan sesosok Putri di balik cerita ini. Biar pun samar, karna waktu itu penulis hanya mendengarkan curhatnya via telepon, namun penulis mencoba menyajikan, menyampaikan, mengutarakan serta mengangkat kisah ini untuk bisa di jadikan bahan renungan, pelajaran bagi siapa saja termasuk di dalamnya penulis itu sendiri, bahwa CINTA itu dalam tanda petik adalah bukan berarti harus selalu berdua dan bersama. Kemana-mana selalu bersama, setiap saat harus ada saat itu juga. Tapi bagi penulis sendiri berharap lebih mengedepankan rasa untuk saling percaya antara pihak satu sama lainnya. Karna tanpa adanya rasa saling percaya itu, niscaya cinta akan selalu di liputi dengan perasaan cemburu yang berlebihan. Mungkin yang ada dalam pikirannya hanya bayang-bayang ‘kamu di mana, dengan siapa, sedang berbuat apa’ Hehehe ... jadi posesif kale.
Putri dalam hal ini adalah temen dari penulis bercerita mulai awal kisah sekitar tahun 2008 kemarin tepatnya di bulan Oktober. Wah, bukan Oktober kelabu lho … tapi masih Oktober ceria. Hahaha ...
Putri yang tergolong cewek mudah bergaul ini ternyata doyan juga yang namanya game online, gak tau dan gak jelas juga gimana kebiasaan Putri saat ngegame karena Putri tidak menceritakannya pada penulis waktu itu. Hingga suatu ketika Putri ini kenal sama lawan mainnya, jadi setiap ada kesempatan ngegame, dua insane ini selalu menyempatkan diri untuk main game bersama hingga lama kelamaan mereka bisa deket, sms-an, telp2an dan bisa di tebak selanjutnya ... hahaha ... mereka jadian. Biar jarak memisahkan mereka, namun mereka bisa saja menjalani ini. Sebab kalau mereka pengen ketemuan mereka harus menempuh perjalanan hingga 2,5 jam … bayangin aja 2,5 jam. Tapi tak apa untuk sebuah kata cinta.
Mungkin hari-hari pertama dirasakan sangat menyenangkan, membahagiakan bagi dua insane ini, tapi berhubung temen penulis ini adalah tipe orang yang suka banyak temen, maka tak ayal di situs-situs pertemanan seperti facebook dan friendster banyak yang nge add dan pengen kenal lebih deket sama Putri ini. Ada juga yang minta no hape nya, pengen ketemu darat dan seterusnya...
Mulai dari sinilah cowok dari Putri ini tumbuh rasa cemburunya. Biasa kali cemburu, namanya juga cinta. Itu namanya sayang, care, tentunya juga cinta banget. Tapi bagaimana jika semua itu berlebihan?? Cinta berlebihan, sayang berlebihan, care berlebihan??? Tentunya sangat mengekang kebebasan dari Putri ini. Setiap saat dalam sehari hape yang tiga-tiganya aktif ini slalu di missedcall-in untuk mengecek bahwa si Putri ada yang telp ato tidak, jika salah satu dari telp nya sibuk maka si Putri akan di introgasi & di marahi habis-habisan oleh si cowok. Selain itu juga ada salah satu hp (cdma) yang harus selalu dibawa (hukumnya wajib & harus), entah lagi makan, sama keluarga, mau tidur,… bahkan sampai mandipun harus di bawa. Sekedar meyakinkan cowok tersebut bahwa si Putri sedang benar-benar mandi. Tidurpun juga demikian, Hp gak akan berhenti ngomong sampai si Putri ini benar-benar tertidur lelap (bahkan di saat si Putri tertidur, ke tiga Hp nya juga akan di missedcall untuk mengecek apa benar si Putri ini tidur ato tidak ato jangan-jangan si Putri pura-pura ngantuk : itu yang ada di pikiran si cowok saat itu, menurut pengakuan si cowok pada si Putri) & Hp si Putri juga akan mulai ngomong sejak si Putri terbangun dari tidurnya. Karena begitu terbangun, si Putri harus langsung telp pacarnya tersebut. Jika tidak, maka dia akan kena marah.
Suatu saat Putri ini pergi ke tempat downline nya, kebetulan Putri ini juga mempunyai bisnisan lain yaitu mencari jaringan di bawahnya. Downlinenya ini adalah seorang pria yang kebetulan juga sudah berkeluarga, hari itu juga ada istrinya sih. Pada hari itu juga seperti biasa sang pacar dari Putri mencoba mengecek keberadaan si Putri dan Putri langsung menjelaskan keadaan yang ada bahwa dia sedang ada keperluan di tempat downline nya. Tapi seakan si cowok ini udah di makan rasa cemburu yang berlebihan kali juga dengan alasan kalau kangen, pengen ketemu atau apalah sehingga memaksa si Putri untuk cepat pulang. Mengetahui hal tersebut ternyata pihak istri dari downlinenya tertawa heran. Mungkin yang di pikirkan sang istri downlinenya ini adalah ‘gila pacar Putri ini sampai segitu cemburunya’ … posesif amat ya.
Waktu berlalu hari demi hari, bulan demi bulan Putri mengalami ini dengan di isi dengan hari-hari yang begitulah. Kadang sampai menangis Putri ini di buatnya. Sampai puncaknya adalah bulan April inilah, kurang lebih 3-4 hari yang lalu dihitung dari hari ini tanggal 19-4-09. Putri sepertinya sudah bosan dengan pola hidup serba di kekang. Mencari teman di sensor, komentar yang agak miring di sensor, teman-temannya di facebook, di friendster & di game ada yang sampai di hapus, si Putri akhirnya stress karena itu.
Hingga akhirnya kedua insane ini sepakat untuk menyudahi hubungan yang bagi penulis sangat aneh ini. Putri sempat cerita pada penulis merasa lega sekali ketika sudah tidak berhubungan dengan si cowok, seolah dia telah terbebas dari kandang macan. Bahkan ia pernah ngomong sama penulis ‘Now, I am single and very happy’.
Itulah kisah yang sempat penulis dengar dari cerita teman penulis sendiri, bagi penulis itu bisa menjadi cermin bagi kita dalam menjalani hubungan dengan seseorang. Penulis merasa perlunya rasa saling percaya bagaimanapun keadaannya. Karena dengan modal saling percaya penulis berharap suatu hubungan dapat di jalani dengan menyenangkan dan tentu mendapatkan ridho dari_Nya. Amien...
Terimakasih temenku di sana.
new_episode by yudhihary’09
0 komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kasih koment ya, buat referensi.......tq